Aku termasuk penikmat nasi goreng yang akut, maksudnya ? aku tipe pemilih kalo urusan yang satu ini, sekali saja aku ketemu yang sesuai seleraku maka besok-besoknya aku di pastikan nongol lagi di tempat yang sama dalam waktu yang sama. Aku masih inget ketika masih di Jogja dulu pedagang nasi goreng favorit ku ada di krapyak--daerah lingkungan pondok pesantren--lokasinya berupa rumah tinggal dari anyaman bambu, sederhana aja sich..namun pengunjungnya, minta ampyun ramenya.. ya iyalah wong lokasinya dilingkungan pesantren, secara gitu loch..! Nasi goreng yang dijual di sana selain memang enak, jenisnya juga bervariasi ; magelangan alias nasi goreng campur mie , nasi goreng kambing, nasi goreng ayam..dan banyak lagi yang lainnya (ngutip syair lagunya bang haji..). Selanjutnya ketika aku pernah kerja di gallery lukisan di jalan Fatmawati Jakarta, di sana aku juga punya tempat makan nasi goreng favorit yang sering aku kunjungi rame_2 dengan temen_2 dengan mengendarai Fanther, lokasinya aku agak lupa namun kira_2 antara blok M dengan pertigaan Diamond, tempatnya berupa gerobak dorong dan untuk pengunjungnya di sediakan beberapa meja dengan bangku panjang untuk tempat duduk. Enak sich..! namun variasinya tidak begitu banyak, yang banyak justru porsinya hehe..
>>000<<
Dan ketika aku kembali ke tanah air beta--maksudnya Palembang ding..--disini aku pun punya tempat makan nasi goreng favorit, pada awalnya gak jauh_2 amat--dari
rumah sekitar 500 meter-- tapi kok lama_2 pengen cari yang lebih jauhan lagi biar kalo pulangnya jadi laper lagi hehe.. (bukankah kata pak ustad, kalo mau bangun paginya cepet jangan kekenyangan kalo makan malem, biar bangunnya gak males_2an). Akhirnya aku nemuin tempat makan yang menurutku ideal untuk di jadikan tempat makan favorit, karena lokasinya yang sangat strategis; di pinggir jalan besar, di tepi sungai bendung serta gak jauh_2 amat dari supermarket yang sering aku sambangi. Tempatnya berupa gerobak dorong yang bertenda, dengan meja dua buah dan tempat duduknya memanjang. Nasi goreng yang dijual tidak hanya enak namun variasinya juga lengkap dan porsinya pun banyak, selebihnya servicenya profesional banget meski banyak yang antri tapi kita gak bakalan bete
nungguin dikarenakan disediakan camilan--berupa kerupuk kecil --yang di taroh didalam tupperware, sambil nugguin itu gak berasa camilan yang awalnya penuh jadi tinggal separoh-- maruk juga hehe..--tapi kita sih gak perlu risih, karena memang pedagangnya udah mengantisipasi segala kemungkinan terburuk seperti itu terbukti camilannya sudah disiapkan ber-karung_2 plastik banyaknya. Tapi yang paling bikin ngangeni justru sambelnya itu..uenak banget! Gak tau apa aza campuran bumbunya, yang jelas sambel warna merah tua it tak kan pernah ketinggalan aku taroh di piringku jika pesanan udah datang, bahkan bisa nambah--sambel maksudnya--beberapa kali selama prosesi pemakanan itu berlangsung.
>>000<<
Demikianlah, pengalamanku berwisata kuliner tadi malem yang kutulis sebagai bentuk apresiasi pribadiku kepada pedagang nasgor yang sanggup memuaskan hasrat perutku--bahasanya serem euy..--sehingga aku bisa pulang ke rumah dalam kondisi riang gembira.
Gangenimdua, 0201'10
No comments:
Post a Comment