Pasca wafatnya Gus Dur, Indonesia --sepertinya--larut di dalam lautan haru-biru . Dan seperti kepengen mengulangi sukses-sukses terdahulu--kriminalisasi KPK dan kasus Prita--para facebooker pun ramai-ramai menyuarakan wacana agar Gus Dur diangkat--secara otomatis--menjadi pahlawan nasional, tak lama setelah beliau wafat. Namun masalahnya apakah semudah itu menyematkan gelar pahlawan ? setahuku ada 141 nama yang sudah antri untuk gelar kepahlawanan, dengan kontribusi tidak kalah kecilnya kepada negeri ini. Dengan pertimbangan banyaknya 'fihak' yang antri tersebut, bukan tidak mungkin jika wacana kepahlawanan ini benar-benar teraktualisasi akan menimbulkan kecemburuan bagi sebagian rakyat lain, yang maaf, merasa antipati terhadap mendiang Gus Dur.
<><>()()<><>
Kurang begitu jelas, apakah wacana yang di gelontorkan oleh facebooker tersebut karena spontanitas yang didorong oleh perasaan berkabung yang teramat sangat ataukah hanya sekedar dukungan kepada para tokoh-tokoh politik dan publik yang sebelumnya gencar melempar wacana ini. Namun yang jelas, RI 1 sudah menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan kepada Gus Dur. Menyinggung bendera setengah tiang, apakah rakyat Indonesia secara antusias benar-benar melaksanakan himbauan RI 1 ? namun berdasarkan—subjektif--pandanganku kok kayaknya enggak semua ya, entah karena gak peduli ataukah karena tidak mendengar himbauan tersebut? Namun,sebenarnya tanpa dihimbau sekalipun jika rakyat merasakan ketokohan dan jasa-jasa Gus Dur semasa hidup benar-benar mengakar di hati mereka, pengibaran bendera setengah tiang akan dengan sendirinya mereka lakukan. Pernahkah di survey antara yang mengibarkan bendera setengah tiang dengan yang tidak; banyakan yang mana? Apakah facebooker yang melempar wacana Gus Dur sebagai pahlawan nasional tersebut juga mengibarkan bendera setengah tiang? wallahua'lam bissawab.
gangenimdua, 0901'10
<><>()()<><>